Minggu, 22 September 2013

Jenis Konektor Fiber Optic

Baiklah sekarang kita coba mengenal jenis-jenis konektor fiber optic jenis konektor ada beberapa yang sering digunakan seperti ST, SC, FC, LC ,SMA dll ,konektor yang biasa digunakan untuk koneksi OTB (Optical Termination Boardadalah konektor ST atau FC .

APA ITU FIBER 
OPTIC
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
JENIS-JENIS FIBER OPTIC
1. Single-mode fibers
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
CARA KERJA FIBER OPTIC
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
KEUNTUNGAN FIBER OPTIC
Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama.
Lebih tipis: mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga.
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.

Fungsi Warna Dalam Kabel Jaringan


Selamat datang, dalam blog saya , oke hari ini saya ingin berbagi sedikit tentang perkabelan, bagi yang sudah tau tentang kabel jaringan, pastinya sudah mengenal jenis-jenis kabel dalam membangun suatu jaringan komputer sederhana, diantaranya UTP kabel,dan STP kabel,

UTP kabel itu memiliki bebrapa jenis dan STP juga memiliki beberapa jenis, oke sekarang saya tidak membahas masalah itu dulu,

tapi saya akan membahas perbedaan warna dan fungsi dari warna warna tersebut, sedikit info saja jika kita ingin memasang suatu konektor untuk di kabel jaringan baik itu UTP dan STP kabel tentu kita akan melihat 4 pair kabel yang dalam 1 pairnya berisi 2 kabel jadi totalnya 8 jenis kabel yang terdapat dalam satu kabel utama ketika mengkupas kabel utama maka akan terlihat lilitan kabel dengan warna warna yang berbeda,

Nah kenapa kok warnanya beda-beda ya ???
dalam kabel dibuat warna yang berbeda, dikarena untuk mengingat susunan warna ketika kita akan membuat kabel croos maupun kabel  stragith disamping itu masing-masing warna tersebut mempunya fungsi yang berbeda beda sobat sekalian diantaranya seperti yang saya jelaskan di bawah ini:

·  Orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
·  Putih orange : berfungsi untuk mengirim paket data.
·  Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
·  Putih Hijau : berfungsi untuk mengirim paket data.
·  Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
·  Putih Biru : berfungsi untuk mengirim paket suara.
·  Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.
·  Putih Coklat : berfungsi untuk mengirim arus DC.


NAh gimana sobat sekalian jadi tau kan fungsi-fungsi dari warna tersebut,
sekian saja dulu penjelasan dari saya untuk info jaringan berikutnya akan disampaikan dilain waktu,


Terimakasih

Sabtu, 21 September 2013

Cara Memasang Iklan di Blog

Saya akan memberikan saran bagaimana cara anda untuk memasang iklan di blog anda sendiri, sehingga bisa menghasilkan, Sebelum anda mulai untuk menaruh iklan di Blog anda daftar dulu Disini untuk memperoleh Iklan yang anda inginkan,

Setelah sobat mendaftar dan mengisikan data yang benar, maka anda akan mendapatkan username dan password untuk LOGIN ,

Setelah login berhasil , sobat bisa langsung ke Menu Zona Iklan yang terdapat pada situs tersebut, dan mulailah untuk memilih iklan tersebut, dan isikan data yang lengkap,

Kemudian copas text nya kedalam Blog anda dalam widget

Nah mudah kan ??

Jumat, 20 September 2013

Pengenalan IP ADDRESS Versi 4

IP ADDRESS Versi 4


IP Address merupakan pengenal yang digunakan umtuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP Address dapat berupa bentuk ‘biner’ (xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner). Atau dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik  bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’ (xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu oktet/delapan bit).
           
Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP Address, dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam lima kelas yakni:
            
Kelas A
Format             : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama     : 0
Panjang NetID   : 8  bit
Panjang HostID : 24 bit
Byte pertama  : 0-127
Jumlah            : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP          : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP        : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A
Dekripsi           : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar

Kelas B
Format             : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama     : 10
Panjang NetID    : 16 bit
Panjang HostID  : 16 bit
Byte pertama  : 128-191
Jumlah            : 16.384 Kelas B
Range IP          : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP        : 65.532 IP Address pada setiap Kelas B
Deskripsi         : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang


Kelas C
Format             : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Bit pertama     : 110
Panjang NetID   : 24 bit
Panjang HostID : 8 bit
Byte pertama  : 192-223
Jumlah            : 2.097.152 Kelas C
Range IP          : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP        : 254 IP Address pada setiap Kelas C
Deskripsi         : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D
Format             : 1110mmmm.mmmmmmm. mmmmmmm. mmmmmmm
Bit pertama     : 1110
Bit multicast   : 28 bit
Byte inisial      : 224-247
Deskripsi         : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC 1112)

Kelas E
Format             : 1111rrrr.rrrrrrrr. rrrrrrrr. rrrrrrrr
Bit pertama     : 1111
Bit cadangan  : 28 bit
Byte inisial      : 248-255
Deskripsi         : Kelas E dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR) (network/mask). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk  suatu jaringan secara lebih spesifik yakni: Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti dengan angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit.
Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8 menunjukan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node. Contoh lain untuk menunjukan

suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan: 167.205/18. Angka 18 merupakan notasi CIDR, yang berarti netmask yang digunakan pada jaringan ini adalah 255.255.192.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.

1.  Pengalokasian IP address

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID. Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID mengidentifkasikan host dalam satu network. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address se-efisien mungkin.
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah :
v  Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’. (‘Loop-Back’ adalah IP address yang digunakan komputer untuk menunjukan dirinya sendiri).
v  Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1 (contoh klas A: 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.
v  Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0 seperti 0.0.0.0), Karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjukan suatu host.
v  Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network, tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).  

Aturan lain yang menjadi panduan network engineering dalam menetapkan IP Address yang dipergunakan dalam jaringan lokal adalah sebagai berikut:
0.0.0.0/8   à 0.0.0.1   s.d.    0.255.255.254  Hosts/Net: 16.777.214
10.0.0.0/8  à 10.0.0.1  s.d.   10.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214
127.0.0.0/8 à 127.0.0.1 s.d.  127.255.255.254 Hosts/Net: 16.777.214
172.16.0.0/12 à 172.16.0.1 s.d.172.31.255.254  Hosts/Net: 1.048.574  (Private Internet)
192.0.2.0/24  à 192.0.2.1   s.d.  192.0.2.254           Hosts/Net: 254
192.168.0.0/16à 192.168.0.1 s.d.192.168.255.254 Hosts/Net: 65.534     (Private Internet)
169.254.0.0/16à 169.254.0.1 s.d.169.254.255.254 Hosts/Net: 65.534
dan semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address local area network, karena IP ini tidak digunakan (di publish) di internet.

IP address, subnet mask, broadcast address merupakan dasar dari teknik routing di Internet. Untuk memahami ini semua kemampuan matematika khususnya matematika boolean, atau matematika binary akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

Mungkin pertanyaan seperti berikut pernah akan terlontar oleh anda:
v  Mengapa kita memilih IP address 192.168.1.5?
v  Mengapa subnet mask yang  digunakan 255.255.255.0?
v  Mengapa bukan angka lain?
v  Mengapa network address 172.16.0.0?
v  Mengapa broadcast address-nya 202.159.32.15?
v  Bagaimana menentukan semua alamat-alamat tersebut?  dan sebagainya.

Hal tersebut yang akan coba dijelaskan secara sederhana dalam uraian berikut, anda bisa juga mencobanya dengan komputer dirumah atau di rental. Alat bantu yang dibutuhkan cuma (calculator scientific).

Untuk memudahkan kehidupan anda, ada baiknya memanfaatkan teknologi secara maksimal (jangan sampai gaptec J), contohnya menggunakan fasilitas kalkulator yang ada di Windows98 atau Win2000 juga WinXP, dapat diakses melalui Start à Programs à Accessories à Calculator.

Kalkulator yang standar memang sulit digunakan untuk membantu kalkulasi biner, oleh karena itu pilih View à Scientific untuk memperoleh tampilan kalkulator scientific yang dapat digunakan untuk perhitungan biner, seperti gambar berikut.



Gambar 4.2. Calculator Scientific (Win98)

Dengan cara memindahkan mode operasi ke bin, maka nilai yang ada akan berubah menjadi binary. Pada gambar contoh diperlihatkan nilai awal 15 desimal, dipindahkan menjadi 1111 binary. 

2.  Mengenal Aljabar Boolean

Aljabar Boolean adalah teknik menghitung dalam bilangan binary seperti 101010111. Proses konversi dari desimal ke binary sudah tidak perlu kita pikirkan lagi karena sudah dibantu menggunakan kalkulator yang ada di SO Windows.

Dari sekian banyak fungsi yang ada di aljabar boolean, seperti and, or, xor, not dan lain-lain, untuk keperluan teknik routing di Internet, kita hanya memerlukan fungsi “dan” atau “and.” Contoh:
1 and 1 = 1
1 and 0 = 0
0 and 1 = 0
0 and 0 = 0
atau yang lebih kompleks:
11001010.10011111.00010111.00101101
di AND dengan
11111111.11111111.11111111.00000000
menjadi
11001010.10011111.00010111.00000000

Tidak percaya?
Coba saja masukkan angka-angka di atas ke kalkulator Windows, atau mungkin juga di SO lain, anda akan memperoleh hasil persis seperti tertera di atas.
Pusing?
Mari kita konversikan bilangan binary di atas menjadi bilangan desimal supaya anda tidak terlalu pusing melihat angka 10101 dan sebagainya.
Dalam notasi desimal, kalimat di atas menjadi, 202.159.23.45 di AND dengan 255.255.255.0 menjadi 202.159.23.0 Cukup familiar, khan?

Coba perhatikan nilai-nilai alamat IP yang bisa kita masukan di Start → Settings → Control Panel → Network → TCP/IP Properties (Win98), atau dengan klik kanan network neighborhood à properties à di menu Configuration pilih TCP/IP (Win98),   My Network Place di Win2000 atau WinXP, trus pilih Propertis à Local Area Connection (Oh..ya icon Network ini hanya ada di desktop Window apabila komputer anda telah memiliki LAN Card atau Network Adapter).
Kalau kita perhatikan baik-baik maka panjang sebuah alamat IP adalah 32 bit, yang dibagi dalam empat segmen  yang di beri tanda titik “.” antar segmennya. Artinya setiap segmen terdapat 8 bit.

3.  Alokasi IP Address di Jaringan

Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan (LAN atau WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan di distribusikan ke beberapa LAN.
Untuk memberikan gambaran, misalkan kita mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi tersebut adalah:
192.168.1.255 - broadcast address LAN
255.255.255.0 - subnet mask LAN
192.168.1.0     - netwok address LAN.
192.168.1.25  - contoh IP salah satu workstation di LAN.

Perhatikan bahwa,
v  Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation, tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan alamat 192.168.1.0. Istilah keren-nya alamat IP 192.168.1.0 di sebut network address.
Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunakan untuk workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat broadcast digunakan untuk

v  memberikan informasi ke seluruh workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan Routing Information Protocol (RIP).
v  Subnet mask LAN 255.255.255.0, dalam bahasa yang sederhana dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “1” menunjukan posisi network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host address.

Konsep network address dan host address menjadi penting sekali berkaitan erat dengan subnet mask. Perhatikan dari contoh di atas maka  alamat yang digunakan adalah :
192.168.1.0 network address
192.168.1.1 host ke 1
192.168.1.2 host ke 2
192.168.1.3 host ke 3
……
192.168.1.254 host ke 254
192.168.1.255 broacast address

Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan 192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang berubah memberikan identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask yang digunakan adalah (binary) 11111111.11111111.11111111.00000000 (desimal) 255.255.255.0.

Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang digunakan di masing-masing router akan berubah-ubah bergantung pada posisi router dalam jaringan.
Masih bingung?
Mari  kita lihat analogi di jaringan telepon yang biasa kita gunakan sehari-hari, misalnya kita mempunyai nomor telepon yang dapat di telepon dari luar negeri dengan nomor, +62 21 420 1234. Lokasi nomor telepon tersebut di Jakarta, dengan sentral di sekitar Ps.Senen dan Cempaka Putih. 

Kita perhatikan perilaku sentral telepon di tiga lokasi
1.  Sentral di Amerika Serikat
2.  Sentral di Indosat Jakarta
3.  Sentral telepon di Telkom Jakarta Gatot Subroto dan
4.  Sentral telepon di Senen, Cempaka Putih.
Pada saat seseorang di Amerika Serikat akan menghubungi rekannya di Jakarta dengan nomor +62 21 420 1234, maka pada sentral di Amerika Serikat, hanya memperhatikan dua digit pertama (+62). Setelah membaca angka +62 tanpa mempedulikan angka selanjutnya maka sentral di Amerika Serikat akan menghubungi gerbang SLI di Indosat Jakarta untuk memperoleh sambungan.
Perhatikan di sini netmask di sentral Amerika Serikat untuk jaringan di Indonesia hanya cukup dua digit pertama, selebihnya dianggap host (handset) di jaringan telepon Indonesia yang tidak perlu di perdulikan oleh sentral di Amerika Serikat. Sentral Indosat Jakarta, berbeda dengan sentral di Amerika Serikat, Indosat akan memperhatikan dua digit selanjutnya (jadi total +62 21). Dari informasi tersebut sentral Indosat mengetahui bahwa trafik tersebut untuk Jakarta dan akan meneruskan trafik ke sentral Telkom  di Jl. Gatot Subroto di Jakarta. (sekarang netmask menjadi 4 digit).
Sentral Telkom di Gatot Subroto Jakarta akan melihat 3 digit selanjutnya, yakni 420 (+62 21 420), dari informasi tersebut maka sentral Telkom Gatot Subroto akan meneruskan trafik ke sentral yang lebih rendah, kemungkinan di Gambir atau sekitar Senen.
Perhatikan sekarang netmask menjadi 7 digit. Pada sentral terakhir di Gambir atau Senen, akan dilihat pelanggan mana yang dituju yang terdapat dalam empat digit terakhir (1234). Maka sampailah trafik ke tujuan. Nomor pelanggan kira-kira ekuivalen dengan host address di jaringan Internet.
Secara sederhana netmask digunakan untuk memisahkan antara network address dan host address untuk memudahkan proses routing di jaringan Internet. Dengan adanya netmask kita tidak perlu memperhatikan seluruh alamat IP yang ada, tetapi cukup memperhatikan segelintir network address-nya saja. 

Mengenal Internet Protocol Television (IPTV)

Apa jadinya jika Teknologi Informasi dikawinkan dengan televisi? Siapa yang akan menjadi tuan rumah, komputer atau pesawat televisi? Jika komputer, maka siaran televisi nantinya bisa diakses melalui sebuah website. Namun, jika pesawat televisi yang jadi tuan rumah, maka gambar dan suara akan disalurkan melalui IP. Untuk jawaban yang terkahir, kita mengenal istilah IPTV. 

Secara sederhana, Internet Protocol Television (IPTV) adalah metode penyaluran gambar dan suara televisi melalui IP. IPTV merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan sebuah video stream yang di-encode sebagai serangkaian paket berbasis IP. 

Proses penerimaan siaran televisi pada IPTV tidak berbeda dengan dua metode yang sudah dikenal sebelumnya, yakni menggunakan antena penerima sinyal dari pemancar untuk televisi konvensional, dan menggunakan kabel untuk televisi kabel. Perbedaannya terletak pada tipe data yang dikirimkan dari stasiun televisi ke rumah-rumah. 

Pada IPTV, data yang dikirimkan oleh penyedia siaran televisi berupa paket-paket berbasis IP yang diterjemahkan oleh pesawat televisi pelanggan sebagai data gambar dan suara. 

Cara Kerja IPTV 


Decoder yang sudah tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL di rumah-rumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket berbasis IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video stream yang koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara. 

Tugas tersebut sebenarnya bisa digantikan oleh komputer. Namun, sangat jarang orang meletakkan komputer yang selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan? Oleh karena itu, sebuah kotak decoder yang dinilai kecil dinilai masih lebih efisien ketimbang memaksa komputer melakukan tugas tersebut. 
Sebagian besar video dalam sistem IPTV di-encode dalam format MPEG-2, kendati format H.264 dan Windows Media juga memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP dan dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga perusahaan telekomunikasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data) berjalan. 

Lantas, bagaimana memperlakukan data video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi pemirsa? Penyedia sistem IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang memprioritaskan data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau terputusnya sinyal siaran IPTV. 

Stasiun Relay 

Pelanggan biasanya tidak terhubung langsung dengan kantor pusat penyedia layanan siarn IPTV, melainkan melalui stasiun relay atau kantor cabang terdekat. Di kantor cabang inilah siaran yang berasal dari kantor pusat, dipadukan dengan local content, seperti channel televisi, iklan, serta video on demand (VoD). Di sini pula lah sebuah middleware IPTV ditempatkan. 

Middleware IPTV merupakan sekumpulan software yang melayani otentikasi pelanggan, permintaan perubahan channel, tagihan, permintaan VoD, dan lain-lain. Seluaruh channel siaran IPTV dikirimkan kepada stasiun relay secara simultan, yang biasanya menimbulkan efek leher botol di sana. 

Leher botol ini disebabkan keterbatasan bandwidth DSL, yang tidak mampu mengantarkan semua channel video stream ke pelanggan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini tidak terjadi pada televisi kabel, karena ketersediaan bandwidth kabel yang mencapai hingga 4,5 Gbps. Sementara ADSL2+ yang paling anyar, baru mampu menyediakan bandwidth pada kisaran 25 Mbps. 

Lantas, bagaimana cara stasiun relay mengirimkan ratusan channel siaran IPTV kepada pelanggan menggunakan jalur internet DSL? Stasiun relay hanya mengirimkan satu channel siaran IPTV dalam satu waktu. Ketika pelanggan mengganti channel dengan memencet tombol pada remote control misalnya, decoder tidak melakukan tuning seperti pada televisi konvensional dan kabel. 

Yang terjadi selanjutnya adalah decoder mengubah channel yang menggunakan IP Group Membership Protocol (IGMP) v2 untuk masuk ke dalam kelompok multicast baru. Ketika stasiun relay menerima pengubahan ini, middleware akan melakukan otentikasi ulang, apakah pelanggan yang bersangkutan memang berlangganan channel baru yang diinginkannya. 

Selanjutnya, middleware memerintahkan router yang ada di stasiun relay untuk menambahkan data pelanggan tersebut pada daftar distribusi channel. Dengan demikian, hanya sinyal yang diminta oleh pelanggan yang dikirimkan oleh stasiun relay ke pesawat televisi pelanggan. 

Peluang dan Tantangan 

Khusus di tanah air, kendala terbesar dalam mengimplementasikan IPTV adalah keterbatasan bandwidth. Karena IPTV tidak menggunakan sinyal frekuensi publik, maka masalah perizinan tidak akan sesulit mendirikan tower pemancar untuk stasiun televisi konvensional. Sementara di negara-negara yang terkenal ketat dengan sensor konten Internet, tentu saja akan ada regulasi tambahan bagi penyedia siaran IPTV. 



Sumber : PC Mild Edisi 3/2008

Apa itu Fiber Optik dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Saat ini terutama di negara maju, infrastruktur komunikasi yang dibangun sebagian besar sudah menggunakan media fiber optik. Infrastruktur komunikasi sangatlah penting, maka dari itu fiber optik yang memang benar-benar andal banyak sekali digunakan. Meskipun tidak semurah kabel tembaga, namun media ini jauh lebih powerful daripada media kabel tembaga.

Sebenarnya Apa Fiber Optik Itu?
Fiber optik secara harafiah memiliki arti serat optik atau bisa juga disebut serat kaca. Fiber optik memang berupa sebuah serat yang terbuat dari kaca, namun jangan Anda samakan dengan kaca yang biasa Anda lihat. Serat kaca ini merupakan serat yang dibuat secara khusus dengan proses yang cukup rumit yang kemudian dapat digunakan untuk melewati data yang ingin Anda kirim atau terima.

Jadi media fiber optik itu sendiri merupakan sebuah serat seukuran rambut manusia yang terbuat dari bahan kaca murni, yang kemudian dibuat bergulung-gulung panjangnya sehingga menjadi sebentuk gulungan kabel. Setelah terjadi bentuk seperti ini, maka jadilah media fiber optik yang biasa Anda gunakan sehari-hari.

Pada 1983Corning memperkenalkan Optical Fiber atau serat optik yaitu helai kaca yang dapat mengirimkan sinyal telekomunikasi dengan sempurna pada kecepatan cahaya. Saat ini, Corning merupakan satu-satunya produsen serat optik di Amerika Serikat.

Bagaimana Fiber Optik Ini Dapat Melewati Data Anda?
Mungkin Anda sudah menangkap maksud dari fiber optik secara garis besar, yaitu media komunikasi data yang terbuat dari kaca. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sepotong kaca dapat memiliki kemampuan melewatkan data Anda? Apakah sepotong kaca dapat melewati pulsa-pulsa listrik? Atau dalam bentuk apa data Anda dibawa melalui sepotong kaca ini?

Jika berhubungan dengan alat-alat optik, maka alat-alat tersebut akan erat sekali hubungannya dengan cahaya dan sistem pencahayaan. Jika serat optik yang digunakan sebagai media, maka yang akan lalu-lalang di dalamnya tidak lain dan tidak bukan adalah cahaya.

Seberkas cahaya akan digunakan sebagai pembawa informasi yang ingin Anda kirimkan. Cahaya informasi tersebut kemudian ditembakkan ke dalam media fiber optik dari tempat asalnya. Kemudian cahaya akan merambat sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan, maka pengiriman informasi dan data secara teori telah berhasil dikirimkan dengan baik. Dengan demikian, maka terjadilah proses komunikasi di mana kedua ujung media dapat mengirim dan menerima informasi yang ingin disampaikan.

Apa Saja Komponen Sistem Komunikasi Fiber Optik?
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.

Sistem komunikasi biasanya terdiri dari lima komponen utama, transmitter, receiver, medianya itu sendiri, bentuk informasi yang dibawa melalui media, dan penguat sinyal. Baik di media kabel, media wireless, media optik semuanya menerapkan sistem yang sama. Misalnya di media wireless, yang menangani pekerjaan transmitter dan receiver adalah perangkat Access Point atau perangkat wireless client biasa. Yang menjadi medianya adalah udara bebas yang dapat membawa informasi sinyal-sinyal frekuensi radio.

Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.

Cahaya pembawa informasi
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua kelebihan dari cahaya seakanakan dimanfaatkan di sini. Cahaya yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-angguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.

-Optical Transmitter
Optical transmitter merupakan sebuah komponen yang bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter secara fisik sangat dekat dengan media fiber optic pada penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa bermacam-macam.

Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.

- Fiber optic cable
Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih serat fiber yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut
dengan istilah splicing.

- Optical receiver
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya. Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.

- Optical regenerator
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu ada ketika Anda menggunakan media fiber optik
dalam jarak dekat saja. Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.

Optical generator terdiri dari serat optic yang dilapisi dengan bahan khusus yang dapat menguatkan cahaya laser. Ketika sinyal yang lemah datang menghampiri bagian yang dilapisi khusus tersebut, energi dari laser lemah tersebut akan membuat molekul dari bahan tadi berubah menjadi sinar-sinar juga. Molekul tambahan tadi kemudian akan memancarkan sinar-sinar yang baru, yang lebih kuat dengan karakteristik yang hampir sama dengan sinar lemah yang sebelumnya datang. Secara garis besar, regenerator ini merupakan penguat dari sinyal yang diumpankan ke dalamnya.

Apa Keuntungan Fiber Optik Dibanding Media Lain?
Media fiber optik memang telah lama ada dalam dunia komunikasi. Aplikasinya pun sudah cukup banyak meskipun belum seberkembang dan seluas kabel UTP atau kabel tembaga. Mengapa demikian? Karena media ini cukup mahal untuk dimiliki. Tidak semua orang mampu menggunakan media ini karena harganya yang tidak murah. Namun di balik semua itu, sebenarnya media fiber optik memiliki segudang kelebihan dibanding media lain. Kelebihan tersebut bahkan bisa membuat tonggak sejarah baru dalam kehidupan manusia. Media ini tidaklah menjadi mahal jika Anda bisa memanfaatkan semua kelebihannya. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan media fiber optik dibandingkan dengan media lain:

- Lebih ekonomis untuk komunikasi jarak jauh
Untuk keperluan media komunikasi dengan jarak yang sangat jauh, dengan kecepatan yang sangat tinggi dan dengan bandwidth yang cukup lebar, maka fiber optik dapat dikategorikan sebagai media yang murah dibandingkan dengan media kabel tembaga atau bahkan wireless. Memang biaya kepemilikannya jauh lebih mahal pada saat kali pertama, namun semua itu akan terbayar dengan kenyamanan menggunakannya, reliabilitasnya, kecepatannya, kapasitasnya, jarak tempuhnya, dan banyak lagi kelebihan lain yang bisa Anda rasakan.

Media kabel tembaga memiliki keterbatasan jarak yang cukup signifikan dibandingkan dengan media fiber optic. Maka dari itu, jika Anda bermaksud membangun jaringan komunikasi yang berskala metropolitan dan bahkan berskala internasional, media fiber optik menjadi sebuah opsi yang sangat murah, dibandingkan dengan media tembaga.

- Lebih kecil ukurannya
Dari namanya saja, fiber optik atau serat optik, mungkin Anda sudah bisa menduga kalau media fiber optik ini adalah media yang sangat kecil. Hanya berupa serat yang terbuat dari bahan optik atau kaca. Ternyata memang benar dugaan Anda. Dalam wujud aslinya media yang mampu membawa informasi dengan kapasitas “tak terhingga” secara teori ini tidak jauh lebih besar dari sehelai rambut. Jika Anda pernah memancing, mungkin Anda tahu ciri dari benang pancing, yaitu bening dan tipis. Seperti itulah wujud serat optik yang hebat itu.

Banyak sekali keuntungan yang bisa didapat dari wujudnya yang kecil ini. Dengan penampangnya yang kecil, maka ukuran fisik dari media ini secara keseluruhan juga tidak terlalu besar. Jika dibundel, maka dalam ukuran bundel yang tidak begitu besar, Anda bisa mendapatkan cukup banyak helaian serat optik di dalamnya. Tentu keuntungan ini akan sangat berguna bagi Anda karena tidak perlu repot-repot menyediakan jalur bentangan kabel yang besar, Anda juga tidak perlu menarik berkali-kali utasan-utasan kabel untuk berbagai keperluan karena didalam satu kabel saja sudah tersedia banyak sekali media pembawa data. Berbagai keperluan transmisi seperti misalnya sinyal-sinyal TV dan teleponya dapat sekaligus dibawa juga.

Selain itu, dengan ukuran yang kecil Anda bisa membuat pembungkusnya menjadi lebih tebal, sehingga lebih tahan terhadap gangguan dari luar. Dengan ukurannya yang kecil pula Anda tidak akan kesulitan untuk mengaturnya ketika digunakan. Semua itu mungkin tidak bisa Anda dapatkan di media manapun kecuali menggunakan media fiber optic.

- Penurunan kualitas sinyal lebih sedikit
Jika menggunakan media kabel tembaga, maka Anda akan mengenal lebih banyak apa yang disebut dengan degradasi sinyal transmisi. Menurunnya kualitas sinyal-sinyal yang ditransmisikan akan mengganggu kelancaran proses komunikasi data. Hal ini akan sering ditemui jika Anda menggunakan media kabel tembaga untuk keperluan transmisi data baik jarak jauh maupun jarak dekat. Sinyal-sinyal yang dibawa melalui jalur ini tentu tidak pernah dapat dipastikan keutuhannya. Pengirim tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di tengah perjalanannya. Yang pasti banyak sekali faktor pengganggu yang dapat menyebabkan kualitas sinyal menurun.

Apakah jalur komunikasi melewati jalur listrik tegangan tinggi, atau melalui kabel yang kurang baik instalasinya, atau melalui terminasi-terminasi yang lembap, atau melalui perangkat-perangkat penguat yang tidak baik kelistrikannya, semua itu bisa menjadi penyebab terganggunya sinyal data Anda.

Di dalam sistem komunikasi menggunakan fiber optik, sinyal informasi yang lalu-lalang di dalamnya adalah berwujud cahaya. Mengapa cahaya? Karena media ini relatif lebih kebal terhadap gangguan dari luar. Tidak banyak faktor yang dapat menimbuklan interferensi terhadap sinyal cahaya tersebut. Cahaya tidak akan terganggu oleh listrik bertegangan tinggi, tidak akan terganggu oleh suhu udara baik panas maupun dingin, dan
juga tidak terganggu oleh frekuensi radio di sekitarnya.

Dengan kondisi seperti ini, penurunan kualitas sinyal cahaya relatif lebih kecil dan sedikit dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Keuntungan yang didapat dari kelebihan ini adalah data yang dilewatkan di dalamnya lebih terjamin keutuhannya, suara yang dibawa di dalamnya untuk komunikasi telepon lebih bersih, sinyal-sinyal TV yang dilewatkan di dalamnya akan lebih jernih sampai di penerimanya.

- Daya listrik kecil
Untuk membawa informasi dalam bentuk sinyal cahaya, daya listrik yang dibutuhkan relatif tidak terlalu besar. Sinyal cahaya yang relatif lebih kebal terhadap gangguan dari luar tidak perlu ditransmisikan dengan daya listrik yang tinggi seperti yang terjadi pada media komunikasi kabel tembaga. Hanya butuh daya yang rendah saja, maka sinyal informasi bisa tiba di tujuan dengan selamat. Bahkan daya listrik tersebut sebenarnya tidak pernah melewati media serat optik tersebut, karena yang membawa informasi tersebut tidak membutuhkan bantuan pulsa-pulsa listrik. Dengan demikian, media ini akan menghemat banyak sekali daya listrik yang harus Anda bayar.

- Sinyal digital
Karena tidak ada sinyal listrik yang digunakan untuk membawa data, media fiber optik sangat cocok digunakan dalam sistem digital seperti misalnya komputer. Mengapa demikian? Karena komputerisasi beserta perangkat-perangkatnya banyak mengandalkan logika-logika digital. Media cahaya yang membawa informasipun bukanlah sebuah sinyal
analog yang harus melewati proses perubahan sinyal digital menjadi analog dan sebaliknya (ADC/DAC), melainkan adalah sinyal-sinyal digital yang terdiri dari informasi logika 0 dan 1.

Dengan demikian, informasi yang dibawanya tidak perlu melewati proses ADC/DAC lagi. Keuntungan dari fitur ini adalah data yang dikirimkan tidak akan banyak mengalami penurunan kualitas dan tidak banyak kesalahan yang terjadi akibat konversi ini.

- Tidak mudah termakan usia
Media fiber optik tidak digunakan untuk melewatkan sinyal-sinyal listrik. Bisa dipastikan didalam jalur komunikasi ini Anda tidak akan tersengat listrik sekecil apapun. Dengan demikian, media ini tidak akan mengalami kepanasan dan penipisan akibat tegangan listrik yang lewat di dalamnya. Ini menandakan media fiber optik akan jauh lebih berumur panjang dibandingkan dengan kabel tembaga biasa.

Seperti dijelaskan di atas, fiber optik terbuat dari serat kaca murni. Perlu Anda ketahui, bahan seperti kaca tidak akan mudah mengalami korosi seperti halnya tembaga. Jika bahan seperti tembaga bisa mengalami korosi jika ditempatkan pada daerah yang bersifat korosif, tidak demikian dengan fiber optik. Anda bebas meletakkannya di mana saja tanpa takut menjadi cepat rusak. Media fiber optik bisa ditanam di tanah jenis apapun atau digantung di daerah manapun dibutuhkan tanpa harus cemas. Dengan demikian, dapat disimpulkan media fiber optik jauh lebih lama usianya dibandingkan dengan media tembaga, jika tidak terjadi hal-hal di luar prediksi.

- Ringan dan fleksibel
Ukurannya yang sangat kecil, hampir seperti seutas rambut, membuat media komunikasi ini merupakan media fisik yang paling ringan, dibandingkan dengan kabel tembaga dan media lainnya. Dengan kelebihan seperti ini, aplikasi media fiber optik akan jauh lebih banyak dan lebih terbuka bebas dibandingkan dengan media kabel tembaga. Media ini dapat dibentang di tempat-tempat yang lebih tersembunyi, di tempat-tempat yang sulit dijangkau, dan banyak lagi.

Selain itu, media ini juga sangat fleksibel. Jika Anda pernah tahu bentuk dan karakteristik dari seutas benang pancing yang bening, seperti itulah fiber optik. Anda bebas melekuk-
lekukkannya, melilit-lilitkannya tanpa takut patah, asalkan tekukan tidak terlalu tajam sudutnya. Dengan bentuk yang fleksibel dan ringan seperti ini, media fiber optik akan menciptakan aplikasi-aplikasi baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh manusia.

Contoh aplikasi fiber optik yang paling umum saat ini adalah fiber optik digunakan sebagai kamera digital sederhana untuk menangkap gambar dari dalam tubuh manusia. Aplikasi di bidang medis ini menjadi tonggak sejarah baru bagi dunia pengobatan dan kesehatan karena sebelumnya semua pekerjaan “melihat-lihat” tersebut sangat sulit dilakukan tanpa operasi. Aplikasi fiber optik yang lain misalnya melakukan pemantauan dalam system mekanis roket, pesawat terbang, kereta api supercepat, dan banyak lagi. Kerusakan yang terjadi di dalam perangkat-perangkat tersebut tidak akan mudah ditemukan jika tidak ada alat bantu seperti fiber optik. Dengan keuntungan ini, fiber optik menjadi sangat populer hingga sekarang.

- Komunikasi lebih aman
Media fiber optik merupakan media yang sangat ideal jika Anda menginginkan media yang sangat aman. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan informasi yang lewat di dalam media fiber optik tidak mudah untuk disadap atau dikacaukan dari luar. Sinyal informasi yang berupa cahaya tidak akan mudah untuk ditransfer ke jalur lain untuk disadap. Sinyal cahaya pun tidak akan mudah dikacaukan dengan menggunakan frekuensi pengacau atau medan elektromagnetik. Maka dari itu, media ini cukup aman untuk Anda gunakan. Meskipun cukup aman, media ini tidak sulit untuk dimonitor. Jadi sangat ideal, bukan?

Jalan Tol untuk Data Anda
Informasi dibawa dengan seberkas cahaya. Mendengarnya saja rasanya sudah cukup canggih untuk kita. Tapi sebenarnya, teknologi ini memang sangat hebat dan juga bermanfaat sekali. Data Anda tidak lagi dibawa dengan menggunakan pulsa-pulsa listrik atau frekuensi radio, tetapi dengan media yang terbilang cukup reliabel yaitu cahaya. Cahaya relatif cukup kuat terhadap segala gangguan, baik gangguan medan elektromagnetik, gangguan cuaca, gangguan frekuensi radio, gangguan suhu, gangguan pulsa-pulsa listrik, dan banyak lagi. Selama medianya tidak terganggu secara fisik, maka
cahaya akan terus berjalan sampai ke tujuannya. Kecepatannya pun tidak perlu diragukan lagi karena secara teori, kecepatan media ini adalah TANPA BATAS.

Namun, yang masih menjadi kendala dalam penggunaan media fiber optik adalah tidak lain masalah biaya. Berapa budget yang harus Anda sediakan untuk membeli, instalasi, menggunakan, dan merawat media ini bukanlah persoalan sepele. Karena media ini cukup mahal baik kepemilikannya maupun perawatannya. Maka itu, media jenis ini hanya dipakai untuk tujuan dan kalangan tertentu saja yang memang benar-benar membutuhkan media komunikasi berskala besar.

(Sumber: IT Staf)